Berhubung entah kenapa postingan sebelumnya eror margin dan fontnya, jadi saya post lagi UK Trip Day 7
Di
hari ke 7 ini sebenernya saya nemenin trip partner saya yang fans berat bola (terutama
Liverpool). A very quick trip to
Liverpool and Manchester. Pagi-pagi setelah sarapan kami ke stadionnya
Liverpool alias Stadion Anfield. Sampai disana kami tanya apakah ada tour dan
masih bisa beli tiketnya, ternyata masih bisa, dan tur nya ada setiap jam.
Sempat mempertimbangkan waktu yang mepet karena siang kami harus ke Manchester,
akhirnya saya bilang mending merelakan nggak ke tempat The Beatles tapi ikut
tur di Liverpool AFC ini, secara ya Mbak Citra fans beratnya (kebayang aja
sebagai fans berat pasti nyesel banget kalo udah jauh-jauh nyamperin tapi nggak
ikut tour nya). Tour nya sebenernya “cuma” jalan kaki ke dalam stadion, ruang
makan, dan dengerin penjelasan dari tour
guide nya gitu, harga tour nya kalo nggak salah ingat sekitar £10.
Berhubung
saya bukan fans sepak bola, jadi selama tour nice to know aja. Hahaha… Foto-foto di depan stadion, terus lihat
ruang makan tempat para pemain makan, dan di tiap kursi nya ada nama beberapa
pemain yang terkenal, terus ditunjukin tempat konferensi persnya. Sayang nggak
ke tempat ganti baju nya. Setelah tur selesai, kami melipir ke merchandise store yang terletak persis
di sebelah stadion. Bisa ditebak ya.. temen saya belanja banyak banget disini.
Ya kan fans berat yaa.. dan banyak titipan atau oleh-oleh untuk sesama
penggemar juga 😜
We were here! |
Tulisan "This is Anfield" yang katanya selalu dipegang oleh pemain Liverpool sebelum mereka bertanding |
We're in Liverpool! |
Liverpool AFC |
Liverpool AFC |
Kursi makan para pemain |
Pers Room |
Selesai dari Liverpool AFC, kami mengarah balik ke penginapan tapi melipir dulu ke toko-toko di sekitar penginapan. Seperti yang saya tuliskan di postingan sebelumnya, daerah sekitar penginapan ini kaya’ Orchard Road nya Singapore (nama daerahnya sekitar Liverpool One) jadi banyak toko-toko menggoda, tapi kami langsung ke tempat tujuan: Sniggel (yang mana jadi incaran teman saya karena dititipin anaknya dan passss banget nemu disini) dan ke Cath Kidston (ini saya suka aja liat barang-barang lucu).
Nggak
kerasa waktu udah agak mepet dan kami harus buru-buru ke stasiun kereta untuk
ngejar kereta ke Manchester. Dengan agak gradak gruduk kami cari uber dan
harap-harap cemas mudah-mudahan keburu. Untungnya kami bisa cek di internet
kereta kami di platform berapa. Real time. Bener-bener
deh teknologi itu memudahkan banget.Kami bahkan udah menyiapkan mental
kalau ketinggalan kereta yaudah deh cari kereta selanjutnya.
Sampai
di Stasiun Liverpool Lime Street kami langsung masuk, nggak lihat kiri-kanan
langsung cari platform yang udah kami googling
sebelumnya. Untungnya lagi, papan informasi cukup jelas dan kami pas lihat,
jadi langsung buru-buru mengejar kereta. Begitu lihat kereta nya, kami bahkan
nggak pikir panjang lihat gerbongnya, yang penting kami naik dan keangkut di
dalam kereta dulu -.-“
Untunglah
kami masih sempat naik kereta (dan ternyata dari pintu masuk gerbong yang kami
naiki ke tempat duduk kami lumayan jauh..haha..jadilah di dalam kereta kami
grasak grusuk dengan bawaan kami ke tempat duduk. Maaf ya Mas/Mbak bule…
*pasang muka tembok*).
Perjalanan
dari Liverpool ke Manchester memakan waktu kurang lebih 1,5 jam, nama kereta
nya saya lupa tapi bukan Virgin Trains sih.
Sooo..this
is Manchester! Ngapain ya kita disini..haha..~
Kami
sampai di Stasiun Manchester Piccadilly dan langsung mencari tempat penitipan
koper. Sebelumnya saya udah googling dan lagi-lagi baca di blog orang (thanks to
them) bahwa di stasiun Manchester Piccadilly ini ada fasilitas titip koper
berbayar. Kami tanya ke petugas dimanakah tempat penitipan tersebut, lalu kami
diarahkan. Kalo nggak salah posisinya dekat platform 10 atau 11 gitu (agak
lupa, tapi yang jelas setelah platform 9 deh). Tadinya di bayangan saya tempat
penitipannya ada loker semacam di stasiun bus Waverley Edinburgh waktu itu,
tapi ternyata kami salah. Tempat penitipannya cuma ditaruh di tempat aja gitu
dan ada yang jagain tentunya.
Harga
yang dipatok untuk penitipan disini dihitung per item sebesar £8. Ini yang kami nyesek banget…
Kami masing-masing bawa 3 tas (which is sebenernya 1 koper,
1 tas yang nggak terlalu besar, dan 1 kresek belanjaan) tapi tetep kena harga
sama. Tau gitu bawa 1 koper gede aja sekalian..Hiksss…
Mbak
citra sempet kepikir apa beli koper disitu sekalian jadi biaya titipnya bisa
dihemat, tapi setelah lihat harga koper nya kok kayanya nggak sepadan ya..
Akhirnya kami memilih mengikhlaskan saja dan kalau mau beli koper mending di
Primark aja deh. Di Manchester kayanya
ada primark.
Dari
stasiun kami langsung menuju ke Old Trafford. Ceritanya kami iseng nyobain pake
bus dan mengikuti arah google map.
Tapi kami kurang beruntung karena ketika di dalam bis kami dan goggle map nya seperti re-route, kami baru menyadari kami malah
menjauh dari arah Old Trafford. Udah gitu di dalam bis nya nggak seperti bis di
London yang ada pengeras suara dan tulisan yang memberi tanda bus stop selanjutnya. Jadi kami harus
sangat jeli lihat nama bus stop (yang
mana tulisannya kecil, dan iya kalo pas berhenti, kalo pas nggak berhenti ya bablas
wassalam).. ^^
Akhirnyaa…
kami menyerah lagi pada: Uber .. wkwkwkw
Sesampainya
kami di Old Trafford, aka stadionnya Manchester, kami tanya masih bisa ikut
tour nya nggak. Sayang, nggak seperti di Liverpool, tiket hari itu sudah sold out. Mungkin karena di Manchester
ini lebih besar dan lebih banyak orang yang mau kesana kali ya (MU gitu loh). Mbak
Citra sempat ditawari paket yang hanya denger penjelasan dari guide (bukan tour), tapi menimbang
harganya dan kami yang nggak ngefans amat sama klubnya, jadi kami urung.
Akhirnya saya ajak Mbak Citra makan di café nya aja, alias Red Café (udah
jauh-jauh sampai sini kan sayaang.. dan pas juga saya laper berat karena
terakhir kami makan adalah sarapan pas di penginapan Liverpool pagi tadi,
bahkan sebelum ke AFC).
Old Trafford |
Red Cafe @ Old Trafford |
Selesai
makan di Red Café, kami foto-foto, lalu ke merchandise
store nya, dan setelah bingung mau kemana lagi, kami memutuskan balik kea
rah stasiun aja. Setelah sampai stasiun dan menyadari masih punya cukup waktu,
kami jalan lihat-lihat ke sekitar stasiun daaaan berlabuh ke Primark. Ngapain?
Lihat-lihat koper ^^. Begitulah. Akhirnya kami beli koper medium yang super
ringan dengan harga yang terjangkau (kalo ga salah harganya £27).
Ketika
kami balik ke stasiun dan mengambil barang yang kami titipkan di stasiun, kami
sambil memasukkan barang-barang tersebut ke koper (dan lagi-lagi sambil sedih
membayangkan coba kalo kami beli kopernya di Liverpool jadi pas nitip disini
bisa menghemat biaya.. tapi..yasudahlah).
Perjalanan
dari Manchester ke London memakan waktu kurang lebih 2 jam dan kali ini kami
naik Virgin Train lagi. Tiga kali naik kereta kami duduk berhadapan, karena
kami memang pesan dekat jendela dan dekan stop kontak. Jadi secara otomatis
kami dicarikan tempat duduk yang sama-sama samping jendela tapi jadinya
berhadapan. Begitu sampai dan duduk di dalam kereta ada momen beberapa detik
ketika kami sama-sama menghela napas panjang, terdiam dan liat-liatan beberapa
detik dan tertawa. Menyadari betapa lelah nya kami hari ini melewati 2 kota
dalam trip yang super singkat. Selain itu menyadari juga bahwa kaki kami mulai
pegel banget setelah tak terasa sudah seminggu di UK dan “memaksa” jalan lebih
banyak dibanding ketika di Indonesia.
Saking
lelahnya kami juga nggak ngajak ngobrol teman samping tempat duduk kami di
kereta yang ternyata muslim juga (entah muslim eropa atau timur tengah, yang
jelas cantik mancung gitu..haha).
Salah satu operator kereta yang bisa jadi pilihan di UK |
Interior Kereta |
2
jam kemudian kami sampai di Stasiun London Euston, kira-kira jam 10 malam.
Sempat terpikir untuk cari patung Matthew Flinder di stasiun tersebut karena
tour Harry Potter kami 2 hari lagi meeting
point nya disitu. Tapi karena kami nggak kunjung menemukan, sudah lelah dan
udah larut malam, kami memutuskan untuk langsung cari uber balik ke flat teman
kami di London. Kami dapat uber pertama mobil mercy yang sayangnya dia
kebablasan (atau mungkin setelah liat penampakan kami yang bawa banyak koper
langsung enggan juga kali ya ^^). Gak jadi deh naik mobil bagus -.-“
Sampai
di daerah flat teman kami, lagi-lagi kami bingung karena gelap dan kami belum
begitu hapal harus berhenti di bangunan yang mana, secara bentuk tower flat nya
sama semua. Untung Indra, teman kami belum tidur dan kasih arah dari jendela
flat nya.
Kombinasi
lelah dan lapar membuat kami berpikir hal yang sama ketika itu: sampai flat
kami mau langsung makan indomie walopun udah tengah malam! Hahaha…
P.S:
Oiya, pas di Manchester saya sempet kontak anaknya mantan bos saya yang
kebetulan lagi kuliah di Manchester (sebenernya sok kenal aja sih, karena
sebelum nya juga ga pernah komunikasi. Awalnya kontak bapak nya dulu alias
mantan bos saya. Ya kali aja pas bisa ketemuan dan main bareng..haha.
Ternyata
telisipan banget, pas kami di Manchester dia pas di luar kota, dan balik ke
Manchester pas kami udah balik ke London. Gapapa deh, seenggaknya nambah
kenalan ^^.
0 comments:
Post a Comment